Aku, menyayanginya dalam setiap waktu. Mencintainya dalam diam. Mengaguminya dalam terang. Meliriknya tanpa kedipan. Aku tau, dia tak akan pernah mengerti tentang apa yang aku rasakan 'saat ini' . Bahkan, aku hanya bisa menjadi pengecut ibarat angin lalu yang melintas tepat di depannya. Ntah, mengapa aku lebih memilih mencintainya dalam diam. Aku ingin sekali, menyatakan rasaku, mengungkapkan segala isi hatiku. Namun, sekali lagi aku ingin menjerit "aku tak bisa melakukan itu" , sangatlah tak cocok untuk dirinya yang berparas ayu, menarik, sholeha, dan pintar. Aku dan dirinya 180° berbanding sangat jauh 'kan? Maka dari itu, aku lebih memilih mengaguminya saja. Ini tak dapat dikatakan sebuah rasa cinta, bagaimana bisa dikatakan seperti itu, dia saja tak kenal siapa diriku. Tak penting ' mungkin '. Aku memilih tempat ini, tempat yang sangat membuatku nyaman dan tentram, tempat yang mampu menjernihkan segala fikiran, fik...